Habis Mnis SEpAh D BuAn"k

Berlari dengan waktuRindumu hanya balutan gemuruhDari hati yang tak lagi dianggap pentingWalau buah hati terlahir dengan beningKemelutmu terucap tak sengaja dari mulut mungil jujurTanpa ekspresi pilu derita ibu Atas laku sang abuYang tenggelam cinta baruKuterpana pandangi wajah dan mulut mungil ituMimpikah aku ??? Atau aku sedang nonton film burukDengan judul kekerasan tanpa tabuDari seorang abuSemarak malam itu tak dapat menutupikuTuk menatap wajah layumu Kenapa demikian sulitnya membantuKemana larinya semangat ayat-ayat ituPernah kusemangati dirimu supaya kuatAgar tak tergantung dari tangan bengis bercelaTapi ... apalah daya katamu, keadaanmu cukup rumitKau tanpa ijazah dan ditambah tanggungan buah hatiAaaahh ... tak jauh aniaya itu ternyatabukan Palestina, bukan Afganistan, bukan Irak, bukan pula IndonesiaJiwa lembut Sang Panutan, tidak hanya tuk dibingkai emas, bukan ??Ingin kubisiki sedikit pemberontakanku di balik tabir ketidaktahuanKeinginanku menolong dan tak ingin mencampuriBercampur layaknya gado-gado dan salatHanya melahirkan diam dan usaha tak berartiKupanjat doa dan simpati untukmu oo jiwa yang terbuang......................................